Sabtu, 28 September 2013

MATERI SMP KELAS IX SEMESTER 1 (Bab 2-a)

BAB 2: LISTRIK DINAMIS

A.     Kuat arus listrik dan beda potensial
1.      Kuat arus listrik
·      Arus listrik adalah aliran listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup, yang didalamnya terdapat sumber tegangan. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi (kutub positif) ke potensial rendah (kutub negatif). Atau berlawanan dengan aliran elektron, yaitu dari potensial rendah ke potensial tinggi.

·      Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
·      Amperemeter adalah alat untuk mengukur besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian yang dipasangkan seri.
·      Cara membaca ampere meter
I = SKALA YANG DITUNJUK/SKALA MAKSIMUM X BATAS UKUR

2.      Beda potensial listrik
·      Beda potensial listrik adalah banyaknya energi listrik persatuan muatan listrik.
·      Voltmeter adalah alat untuk mengukur beda potensial dalam rangkaian listrik dan dipasangkan parallel.
·      Cara membaca voltmeter
V = SKALA YANG DITUNJUK/SKALA MAKSIMUM X BATAS UKUR

B.     Hukum OHM
Hasil penyelidikan George Simon Ohm (1787-1854), yang dikenal dengan Hukum Ohm berbunyi:
Besarnya kuat arus listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik sebanding dengan beda potensialnya.
Dirumuskan:
V = I . R

V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R =  Hambatan [Ohm (Ω)]

C.     Hambatan Penghantar
1.      Daya hantar suatu bahan dibedakan menjadi 3 jenis:
a.       Konduktor : zat yang dapat menghantar arus listrik dengan baik.
Contoh : logam (besi, tembaga, timah, alumunium, dll.), karbon, air, makhluk hidup.
b.      Isolator : zat yang tidak atau sukar dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh : kayu, karet, kertas, kaca, plastik, ebonit, air murni, dll.
c.       Semikonduktor : zat yang mempunyai sifat antara konduktor dan isolator.
Contoh : silikon, germanium.

2.      Faktor-faktor yang memperngaruhi hambatan suatu penghantar:
a.       Panjang kawat penghantar
b.      Luas penampang kawat penghantar
c.       Jenis kawat penghantar (hambatan jenis)
d.      Suhu

R= ρ l/A

l = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat penghantar (m2)
ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
R = hambatan (Ω)

0 komentar:

Posting Komentar